Sabtu, 05 April 2014

Tugas Kelompok Pedagogi

Oleh Kelompok 4

LAILI ISRAMI                    (11-020)
AJENG DIAH ANDHINI   (11-024)
ZULFA DZATAROHMAH (11-108)
NADYA INDAH                  (12-006)


BAB I
LATAR BELAKANG

Kita hidup di zaman globalisasi ketika semua informasi dapat diakses dengan mudah oleh siapa saja. Pekerjaan juga dapat terselesaikan dengan cepat berkat kecanggihan teknologi. Selain itu kompetensi yang dimiliki individu terkait teknologi juga sangat dibutuhkan. Bahkan, fakta dilapangan banyak anak-anak usia sekolah dasar telah menggunakan gadget canggih. Kurikulum di sekolah juga telah memasukkan pelajaran teknologi informasi termasuk praktek langsung menggunakan komputer di laboraturium. Teknologi sendiri berarti keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Contoh dari teknologi disini seperti laptop, handphone, tablet, dan banyak lagi. Tetapi kelompok hanya fokus pada teknologi berbasis laptop atau personal computer (PC).
Karena kebutuhan teknologi yang mendesak pada anak, maka dari itu kami ingin mengenalkan tentang laptop/PC dan Ms. Word. Karena Ms. Word adalah aplikasi kemampuan dasar yang harus dikuasai dalam program Ms. Office. Kami disini ingin mengajarkan dengan  metode pedagogi, dimana kami membimbing anak-anak tersebut dalam mengoprasikan laptop/PC secara umum.

a.    Komunitas: Anak-anak Desa Karang Rejo

·         Jumlah anak                               5 orang
·         Background pendidikan anak Sekolah Dasar (SD)
·         Kebutuhan anak                     :
-          Mengenal  tentang teknologi (laptop/PC)
-          Dapat menggunakan teknologi (laptop/PC)
b.    Waktu
·         Jumlah pertemuan            : 3 kali pertemuan
·         Waktu setiap pertemuan  : Pukul 17.00 WIB - 18.00 WIB (60 menit)
c.    Setting Tempat
·         Lokasi                              Dteras belakang rumah salah satu anak
·         Fasilitas yang digunakan    :
-          Laptop (5 buah)
-          Charger
-          Meja
-          Kertas
-          Alat tulis (pulpen, pensil)
·         Lay out ruangan
-          Teras berada di belakang rumah di mana terdapat halaman yang luas di belakangnya dengan berbagai macam tanaman tumbuh. Seperti bunga, pohon, dan rumput hijau. Ubin lantai terbuat dari keramik berwarna hitam dan meja yang terbuat dari kayu.
-          Posisi duduk peserta didik berada disebelah pengajar.  Dengan laptop diatas meja dan berada di depan masing-masing peserta didik.
  
BAB II
KONSEP RANCANGAN BELAJAR

A.  Pembagian Sekuen Pembelajaran
1. Pertemuan pertama, Senin, 31 Maret 2014 
·         Pendahuluan/ Perkenalan  (10 Menit)
-          Mengucapkan selamat sore
-          Memperkenalkan diri setiap anggota kelompok
-          Menanyakan kabar hari ini
-          Perkenalan pada masing-masing peserta didik
-          Menanyakan kegiatan apa yang dihabiskan selama hari libur

·         Isi (40 menit)
-          Materi: Pengenalan laptop/PC
ü  Menunjukkan cara menghidupkan laptop/PC
ü  Menunjukkan aplikasi umum  yang terdapat di laptop/PC seperti games, word, excel, chrome, mozilla dan lain lain

·         Penutup (10 Menit)
-          Menanyakan kembali apa saja yang telah diajarkan atau diberitahu kepada peserta didik
-          Memberikan snack berupa wafer kepada seluruh peserta didik
-          Mengucapkan selamat sore dan selamat beristirahat

2. Pertemuan kedua, Selasa, 1 April 2014 
·         Pendahuluan/ Perkenalan (10 Menit)
-          Mengucapkan selamat sore
-          Menanyakan kabar hari ini
-          Menanyakan kegiatan di sekolah tadi

·         Isi (40 menit)
-          Materi: Pengenalan Ms.Word
ü  Secara singkat menggulang materi yang telah diberikan pada hari sebelumnya
ü  Mengajari cara mengetik, pengenalan toolbar yang ada pada program Ms.Word
ü  Menyuruh seluruh peserta didik untuk mengikuti instruksi yang diberikan pengajar

·         Penutup (10 Menit)
-          Menanyakan kembali apa saja yang telah diajarkan atau diberitahu kepada peserta didik
-          Memberikan snack berupa wafer kepada seluruh peserta didik
-          Mengucapkan selamat sore dan selamat beristirahat.

3. Pertemuan ketiga, Rabu 2 April 2014 
·         Pendahuluan/ Perkenalan (10 Menit)
-          Mengucapkan selamat sore
-          Menanyakan kabar hari ini
-          Menanyakan kegiatan di sekolah tadi 

·         Isi (40 menit)
-          Materi: Pengenalan Ms.Word
ü  Mengajarkan cara membuat tabel di Ms. Word
ü  Mengajarkan peserta didik membuat data menggunakan tabel.
ü  Meminta mereka membuat sendiri data menggunakan tabel (misalnya nama, tanggal lahir, alamat, dan lain-lain) 

·         Penutup (10 Menit)
-      Melakukan review kepada peserta didik mulai dari pertemuan pertama hingga pertemuan terakhir
-      Memberikan kenang-kenangan berupa alat-alat tulis kepada seluruh peserta didik
-      Mengucapkan kata-kata perpisahan dan terima kasih kepada peserta didik
-      Mengucapkan selamat sore dan selamat beristirahat

B.  Pembagian Tugas Kelompok
1.      Pertemuan pertama
w  Pengajar 1       : Ajeng Diah Andhini
w  Pengajar 2       : Zulfa Dzatarohmah
w  Pengajar 3       : Laili Isrami
w  Observer         : Nadya Indah

2.      Pertemuan kedua
w  Pengajar 1       : Zulfa Dzatarohmah
w  Pengajar 2       : Nadya Indah
w  Pengajar 3       : Laili Isrami
w  Observer         : Ajeng Diah Andhini

3.      Pertemuan ketiga
w  Pengajar 1       : Laili Isrami
w  Pengajar 2       : Ajeng Diah Andhini
w  Pengajar 3       Nadya Indah
w  Observer         : Zulfa Dzatarohmah

C.  Alat Bantu yang Digunakan
1.      Laptop  
2.      Kertas
3.      Alat tulis

BAB III
PROSES PEMBELAJARAN

A.SKENARIO
1.Pertemuan Pertama
Membuka kelas dengan menyapa dan mengucapkan selamat sore. kemudian memperkenalkan diri kepada peserta didik. Selanjutnya peserta didik diminta untuk memperkenalkan diri mereka masing-maisng. Lalu, pengajar bertanya kepada beberapa peserta didik kegiatan apa yang dilakukan selama hari libur iniPengajar lalu mengeluarkan laptop dan meletakkannya diatas meja di depan masing-masing peserta didik yang duduk di atas lantai Pelajaran dimulai dengan membuka laptop dan menunjukkan kepada mereka cara menghidupkannya. Selanjutnya,  pengajar akan mengenalkan aplikasi apa saja yang ada di dalam laptop. Akhirnya peserta didik diminta untuk mengemukakan apa saja yang telah diajarkan oleh pengajar. Setelah satu persatu peserta didik mengemukakan pendapatnya, maka para pengajar memberikan snack berupa wafer kepada masing-masing peserta didik. Dan seluruh pengajar mengucapkan terima kasih dan selamat sore pada peserta didik. Pertemuan selesai.

2.Pertemuan Kedua
Membuka kelas dengan menyapa dan mengucapkan selamat sore . Lalu, pengajar bertanya kepada beberapa peserta didik bagaimana kegiatan mereka di sekolahPengajar lalu mengeluarkan laptop dan  meletakkannya di atas meja di depan masing-masing peserta didik yang duduk di atas lantai Pelajaran dimulai dengan membuka laptop dan menyuruh peserta didik untuk menghidupkan laptopnya dan mengajarkan cara mengoperasikan Ms.Word. Selanjutnya pengajar akan mengenalkan toolbar yang ada di Ms. Word beserta fungsinya. Lalu peserta didik diajarkan cara mengetik di Ms. Word dengan memberikan kertas berisi tulisan yang akan diketik. Pertemuan diakhiri dengan menanyakan isi materi yang telah diberikan lalu memberikan snack berupa wafer kepada masing-masing peserta didik. Pertemuan hari kedua selesai.

3.Pertemuan Ketiga
Membuka kelas dengan menyapa dan mengucapkan selamat sore . Lalu, pengajar bertanya kepada beberapa peserta didik bagaimana kegiatan mereka di sekolahPengajar lalu mengeluarkan laptop dan  meletakkannya diatas meja di depan masing-masing peserta didik yang duduk diatas lantai. Lalu pengajar akan meminta pesera didik membuka laman Ms.Word dan mengajarkan cara membuat tabel menggunakan Ms.Word. Pengajar juga menunjukkan cara mengisi data dengan tabel yang telah dibuat oleh peserta didik dan meminta mereka membuat datanya sendiri seperti nama peserta didik, tempat tanggal lahir dan lain-lain. Pertemuan diakhiri dengan melakukan review terlebih dahulu kepada peserta didik mengenai isi materi yang telah diajarkan selama 3 pertemuan. Lalu, pengajar beserta observer mengucapkan terima kasih atas kehadiran perserta didik dan membagikan cenderamata kepada masing-masing peserta didik.

B. OBJEK OBSERVASI

1. Komunikasi
·         Pertemuan pertama, pembukaan dibawakan oleh Laili dimana ia melakukan salam kenal dengan berdiri di depan ruangan yaitu tepat berada di depan teras belakang rumah. Laili menyapa kelima anak dengan senyuman dan menyampaikan tujuan pertemuan dengan suara keras. Laili turut memperkenalkan dua pengajar lainnya dan observer. Selanjutnya ia menanyakan nama setiap anak dengan mendatangi posisi duduk mereka dan menurunkan postur tubuh sehingga sejajar dengan tinggi anak-anak tersebut. Laili juga berjabat tangan dengan mereka saat mereka menyebutkan nama serta memuji keindahan nama mereka seperti azzizah, andine, salsabila, denisa dan afifah. Laili juga memberikan lelucon yang membuat seisi ruangan tertawa. Bersama Ajeng dan Zulfa, mereka meminta kelima adik untuk duduk terpisah sambil terus bercengkrama dengan mereka hingga akhirnya memulai proses belajar. Ketiga pengajar melakukan rotasi kepada kelima anak setelah memberikan bahan ajar pertama. Selanjutnya, setiap anak dengan pengajar akan berdiskusi mengenai materi dengan suara pelan dikarenakan posisi duduk yang sejajar dengan anak lainnya yang menerima materi yang sama dengan pengajar lainnya. Apabila anak belum mengerti maka pengajar mengulangi materi, mempraktekannya dan menambahkan kata penyemangat seperti “ ayo, kakak pasti bisa..” “ ini mudah kok, dicoba dulu..” dan “ wah..pinter yaa” “ cantiknya..” dan “ bagus sekali..”. di akhir pertemuan setiap pengajar juga mengucapkan kata terima kasih dengan senyuman dan berkata “ besok kita ulang lagi yah.. ayo semangat..”

·         Pertemuan kedua, sama dengan pertemuan pertama dibuka dengan sapaan dan senyuman serta canda dari pengajar. Ajeng , Zulfa, Laili dan Nadya kini langsung berada diantara posisi duduk kelima anak. Sebelum memulai materi baru, setiap pengajar menanyakan kepada anak didiknya mengenai materi yang telah diajarkan sebelumnya. Posisi duduk mengahadap ke anak dan menyamping dari laptop. Sambil menunggu jawaban dari anak. Pengajar memberikan clue dengan menunjuk papan keyboard dan tertawa apabila anak berhasil mengingat dan mengatakan “ hebat kakak..” “ nah gitu dong..” . Karena materi pertemuan kedua ada mengetik karangan. Jadi pengajar hanya duduk di sebelah anak sambil sesekali mengkoreksi apabila ada kata yang terlewat dengan mengatakan “ itu ada yang salah kayaknya kak..” atau “ kamu yakin itu udah bener tulisannya ?”  dan tersenyum menatap anak dan membantu menunjukkan kata yang salah pada monitor. Pengajar juga sesekali mengusap bahu anak.

·         Pertemuan terakhir, anak yang mampu mengikuti materi menerima pujian seperti “ bagus..” “ pintarnya adik kakak..” dan apabila respon yang diberikan kurang lengkap atau salah akan menerima perkataan seperti “ kamu yakin? Coba diingat-ingat lagi..” dan “ sepertinya gak kayak gitu deh..” dari pengajar.  Saat pertemuan berakhir. Masing-masing pengajar mengucapkan terima kasih dengan memeluk dan berjabat tangan dengan kelima anak.

2.    Respon Audiens
         Di pertemuan awal, anak masih diam dan menjawab apa yang ditanya seadanya. Dari kelima anak, semuanya responsif.  Salah satu anak bernama afifah bersuara sangat kecil sehingga pengajar harus berkali-kali memintanya mengulangi jawaban karena tidak kedengaran. Namun, keseluruhan anak mampu menguasai materi dengan cepat walaupun ada kesalahan yang membuat materi harus kembali diulang. Mereka juga bertanya kembali apabila masih belum mengerti penjelasan dari pengajar. Mereka juga mau menceritakan pengalaman belajar di sekolah pada masing-masing pengajar. Tertawa mendengar lelucon dari pengajar dan tersenyum apabila pengajar tersenyum pada mereka. Bahkan ketika pengajar menyatakan “ kayaknya belum bener deh, coba diinget lagi caranya..” anak tersebut langsung mengulangi dan tersenyum karena menyadari kesalahannya. Tidak ada wajah dengan kening berkerut dan bibir mengerucut pada kelima anak tersebut. Terlebih ketika di akhir pertemuan mereka menerima snack. Mereka mengucapkan terima kasih dengan suara keras dan bergumam “ yeee...” dan tersenyum kepada pengajar. 


BAB IV
EVALUASI

Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyebutkan bahwa yang dimaksud 'guru' adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Kompetensi Pedagogik merupakan bagian yang tak terpisahkan dari empat kompetensi utama yang harus dimiliki seorang guru, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Kompetensi Pedagogik yaitu kemampuan seorang guru dalam mengelola proses pembelajaran peserta didik.
Tanggung jawab pendidik, praktisi, guru, akademisi atau pemangku kepentingan makin berubah dan meluas lingkupnya, karena harus berpartisipasi aktif untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Memperluas mandat pendidik membutuhkan kebijakan proaktif yang bertujuan pada redistribusi fleksibel peran mereka di sekolah dan ruang kelas, bukan lagi berangkat dari model mengajar dan belajar dalam makna transmisi sempit. Di sisi lain, sekolah dan guru makin membutuhkan sebuah visi kurikulum yang terbuka.
Pengajaran yang kelompok lakukan tidak informal karena tidak dilaksanakan di lembaga pendidikan formal seperti taman kanak-kanak sekolah dasar dan sebagainya. Namun, mengajar tidak hanya dapat dilakukan di tempat dengan fasilitas sangat memadai seperti ruang kelas, meja dan kursi guru maupun meja dan kursi murid apalagi papan tulis. Sesuai dengan pengertian mengajar dalam buku  karangan Sudarwan Danim yaitu seni dan ilmu mentransformasikan bahan ajar kepada peserta didik pada situasi tertentu dan dengan menggunakan media tertentu. Terbukti dari pengertian tersebut bahwa mengajar dapat dilakukan dimana pun, kapan pun dan menggunakan media apa saja. Yang terpenting adalah komunikasi dua arah yang tercipta diantara pengajar dan subjek yang diberikan pengajaran. Dari sini, muncul pedagogi yang memiliki berbagai pengertian sesuai dengan pendekatannya. Pertama, kami akan membahas keseluruhan proses mengajar ini. Pengajaran yang kami lakukan mengunakan teknik pedagogi dikarenakan proses pembejarannya menggunakan prinsip-prinsip pedagogi seperti gaya belajar masih bergantung pada pengajar atau dependen. Kelima anak masih berpatok kepada apa yang dikatakan oleh pengajar mengenai suatu informasi. Mereka juga masih dibawah kontrol pengajar walaupun bukan sebagai rekening bank yaitu istilah yang digunakan dalam pedagogi apabila peserta didik hanya menjadi pendengar dan bersiap untuk dimasukkan informasi apa saja oleh pengajar.
 Selain itu,  mengasumsikan peserta didik tidak memiliki informasi maupun pengalaman terkait materi sebelum diajarkan. Ini terlihat ketika anak ternyata belum pernah praktek langsung cara mengetik atau pengoperasian komputer lainnya. dan pengajar merupakan sumber utama yang memberikan ide dan contoh. Tujuan pembelajaran juga telah ditentukan sebelumnya yaitu anak atau peserta didik mampu mengoperasikan komputer, program Ms word dasar, mengetik dan membuat tabel kerja di Ms. Word.  Namun, proses pembelajaran ini menggunakan konsep learning by doing yang dipopulerkan oleh Calestin freinet. Dimana peserta didik diberikan contoh cara mengoperasikan atau praktik langsung setelah diberikan pengarahan teoritis terlebih dahulu. Disini anak akan belajar lebih mudah karena mempraktekkan langsung informasi yang ia peroleh. Salah satu esensi pedagogi menurut Freinet adalah pedagogi kerja yaitu siswa belajar dengan membuat produk yang berguna atau menyediakan layanan yang bermanfaat. Pada kegiatan pengajaran kami, anak membuat tabel yang berisi jadwal pelajaran atau jadwal les mereka. Dibuat semenarik mungkin sehingga anak tertarik dan menggunakan tabel tersebut untuk memudahkan kehidupan sehari-hari mereka khususnya untuk keperluan pendidikan.
Ini semua sesuai dengan latar belakang yang menyatakan bahwa kita hidup di zaman globalisasi ketika semua informasi dapat diakses dengan mudah oleh siapa saja. Pekerjaan juga dapat terselesaikan dengan cepat berkat kecanggihan teknologi. Selain itu kompetensi yang dimiliki individu terkait teknologi juga sangat dibutuhkan. Bahkan, fakta dilapangan banyak anak-anak usia sekolah dasar telah menggunakan gadget canggih. Kurikulum di sekolah juga telah memasukkan pelajaran teknologi informasi termasuk praktek langsung menggunakan komputer di laboraturium. Teknologi sendiri berarti keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Contoh dari teknologi disini seperti laptop, handphone, tablet, dan banyak lagi. Tetapi kelompok hanya fokus pada teknologi berbasis laptop atau personal computer (PC).
Selanjutnya, pengajaran kami bersifat pedagogis karena dilaksanakan secara terus menerus. Danilov ( 1978 ) mendefinisikan istilah pedagogis sebagai proses interaksi terus-menerus dan saling berasimilasi antara pengetahuan ilmiah dan pengembangan siswa. Asimilasi pengetahuan oleh siswa berkaitan dengan antusiasme mereka untuk mengetahui informasi baru yang diberikan. Hal ini terlihat dari observasi dimana anak menanyakan kembali informasi secara mendetail apabila penjelasan yang disampaikan sebelumnya tidak jelas. Anak juga aktif saat diminta mengulangi materi yang telah diberikan. Disini juga terdapat aspek pedagogi transformatif dimana proses belajar seharusnya tidak boleh membatasi siswa dalam merespon sesuatu terkait bahan ajar. Pengajar memberikan kesempatan sebesar-besarnya kepada peserta didik untuk bertanya dan pengajar akan menjawab secara komprehensif. Selain itu tanggapan berupa pujian terhadap respon yang mereka berikan juga tidak terlewatkan.
Terlihat juga dari objek observasi yang berupa komunikasi pada hari pertama pertemuan dimana ketiga pengajar melakukan rotasi kepada kelima anak setelah memberikan bahan ajar pertama. Selanjutnya, setiap anak dengan pengajar akan berdiskusi mengenai materi dengan suara pelan dikarenakan posisi duduk yang sejajar dengan anak lainnya yang menerima materi yang sama dengan pengajar lainnya. Apabila anak belum mengerti maka pengajar mengulangi materi, mempraktekannya dan menambahkan kata penyemangat seperti “ayo, kakak pasti bisa..” “ini mudah kok, dicoba dulu..” dan “wah..pinter yaa” “cantiknya..” dan “bagus sekali..”. di akhir pertemuan setiap pengajar juga mengucapkan kata terima kasih dengan senyuman dan berkata “besok kita ulang lagi yah.. ayo semangat..”. Pada hari kedua pertemuan juga terlihat komunikasi yang menggambarkan pedagogi transformatif ketika pengajar memberikan clue dengan menunjuk papan keyboard dan tertawa apabila anak berhasil mengingat dan mengatakan “hebat kakak..” “nah gitu dong..”. Begitu juga pada hari ketiga pertemuan juga yang terlihat dari pertemuan terakhir, anak yang mampu mengikuti materi menerima pujian seperti “bagus..” “pintarnya adik kakak..” dan apabila respon yang diberikan kurang lengkap atau salah akan menerima perkataan seperti “kamu yakin? Coba diingat-ingat lagi..” dan “sepertinya gak kayak gitu deh..” dari pengajar.
Ada beberapa prinsip proses pedagogis yang dikemukan Addine (2001) salah satunya adalah setiap konten yang pembelajar ambil dari sekolah harus berguna dalam kehidupan sehari-hari, kini dan kelak. Meskipun konten yang peserta didik ambil kali ini tidak diperoleh dari sekolah namun sama-sama dari pengajaran maka apa yang mereka terima yaitu cara mengoperasikan komputer tentu sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari mereka kedepannya. Mereka yang masih dibangku sekolah dasar tentu akan melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya. Oleh sebab itu bekal informasi menggunakan Ms. Word penting. Ditambah fakta bahwa mereka tidak pernah melakukan praktek pelajaran teknologi informasi di sekolahnya. Sehingga apa yang mereka terima dari proses pengajaran yang dilakukan kelompok dapat menunjang proses belajar mereka di sekolah.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa kelompok telah berhasil melaksanakan prinsip-prinsip pengajaran pedagogi baik melalui pendekatan teoritis, transformatif dan kritis. Dari kegiatan lapangan ini kelompok mengambil pembelajaran penting yaitu fleksibilitas, ilmu, karakter pengajar, audiens dan lingkungan sangat berperan penting dalam terciptanya proses pembelajaran yang tepat dan berguna sehingga menciptakan hubungan yang baik pula diantara pengajar dan peserta didik. Sesuai dengan pedagogi modern yang menyatakan bahwa teaching, learning dan hubungan antara guru dan peserta didik serta hal-hal lain yang mempengaruhi merupakan aspek penting dalam proses belajar mengajar.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar