Sabtu, 28 Juni 2014

Testimoni Perkuliahan Pedagogi

Saya pribadi sangat senang karena sudah mengambil mata kuliah pedagogi di semester ini. Hal ini dikarenakan pengetahuan saya tentang pembelajaran dengan metode pedagogi semakin bertambah. Awalnya saya mengira bahwa megajar anak-anak adalah sesuatu yang mudah. Ternyata saya salah. Anak-anak perlu diberikan pengajaran yang lebih dibandingkan orang dewasa. Hal ini disebabkan anak-anak mempunyai rasa ingin tahu yang sangat tinggi sehingga para pengajar harus benar dalam menjawab seluruh pertanyaan yang diberikan. Oleh karena itulah sangat diperlukan metode yang tepat untuk mengajar anak-anak. Saya juga ingin menyampaikan rasa terima kasih saya kepada Ibu Filia Dina dan Ibu Lita sebagai dosen pengampu mata kuliah pedagogi yang telah membagi ilmunya kepada saya dan teman-teman lain sehingga kami semakin mengerti apa itu pedagogi dan bagaimana cara menerapkannya dalam proses pembelajaran. Terima kasih banyak ibu :) 
Tidak lupa saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh teman-teman yang juga mengikuti mata kuliah pedagogi atslas kerja sama nya selama satu semester, terutama kepada laili, zulfa dan nadia. Terima kasih atas kerja sama yang sudah diberikan dalam tugas-tugas kelompok yang diberikan sehingga tugas-tugas tersebut dapat selesai seperti yang kita harapkan. Terima kasih teman-teman :)

Review Hasil Presentasi Kelompok

Setelah melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan metode pedagogi, setiap kelompok mempresentasikan hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Secara keseluruhan presentasi yang telah dilakukan sudah baik, tetapi perlu sedikit perencanaan yang lebih matang agar hasilnya lebih optimal. Adanya feedback yang diberikan oleh dosen pengampu dan teman-teman membuat kami tahu apa yang yang menjadi kekurangan kami agar kedepannya menjadi lebih baik lagi. Kelompok kami melakukan presentasi pada hari jumat, 6 Juni 2014 sekitar pukul 15.00 WIB. Waktu itu kelompok kami menjadi volunteer karena kebetulan kelompok yang seharusnya maju tidak bisa hadir karena beberapa alasan. Dengan percaya diri kami pun mempresentasikan hasil kegiatan pembelajaran kami. Pada saat sesi tanya jawab, ada sekitar 3 orang dan dosen pengampu yaitu Ibu Filia Dina yang bertanya kepada kelompok kami mengenai kegiatan pembelajaran kami. Dari diskusi yang kami lakukan ternyata kelompok kami masih banyak kekurangan seperti tujuan pembelajaran yang tidak sesuai dengan kegiatan pembelajaran, waktu pelaksanaan, dan sebagainya. Kami sangat bersyukur saat diberikan feedback karena awalnya kami tidak menyadari kekurangan kami apa. Semoga dari feedback yang kami dapatkan, kedepannya kami bisa menjadi pribadi yang lebih baik dalam menerapkan pembelajaran menggunakan metode pedagogi.  Hasil dari presentasi kelompok kaki adalah 75.

Kamis, 10 April 2014

Tugas Individu - Hasil Interview dengan seorang guru dan hasil analisisnya


BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang
    Mengajar merupakan seni dalam menyampaikan bahan ajar kepada para siswa dengan menggunakan media pada waktu tertentu (Danim, 2013). Seni dalam mengajar terlihat ketika terjadi interaksi dalam proses pembelajaran.  Untuk dapat menyampaikan apa yang ingin diajarkan kepada siswa dibutuhkan seseorang yang berkompeten untuk melakukan hal tersebut. Orang tersebut sering disebut sebagai guru atau pengajar. Guru akan menentukan bagaimana proses belajar-mengajar yang akan tejadi. Oleh sebab itu, sangatlah dibutuhkan guru yang memiliki pribadi yang baik, memiliki pengetahuan yang luas, dan ketrampilan dalam melakukan interaksi dengan para siswa dalam proses belajar-mengajar.
    Pada dasarnya, setiap pembelajaran (khususnya tingkat TK) selalu menuntut kehadiran guru yang baik, ramah, dan cerdas dalam memberikan pengajaran kepada para siswanya. Guru yang baik mampu bersahabat dengan para siswa tanpa membedakan mereka kedalam golongan tertentu (misalnya, pandai atau tidak) dan bersikap ramah setiap kali para siswa bertanya panjang lebar. Mengingat bahwa usia dini merupakan usia dengan rasa ingin tahu yang tinggi, sehingga guru harus bersikap sabar dalam menjawab setiap pertanyaan yang diajukan. Selain itu diperlukan pula guru yang cerdas, maksudnya adalah guru yang mencerminkan keterpelajaran, integritas pribadi, dan kemampuan berkomunikasi yang baik dengan siswa. Dengan terpenuhinya seluruh karakteristik mengenai guru yang berkompeten diharapkan seluruh tujuan dari pendidikan dapat tercapai dengan baik dan sesuai dengan apa yang diharapkan.

I.2. Tujuan
      Wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan data sebagai dasar untuk menjawab pertanyaan berikut ini:
·         Bagaimana pandangan guru tentang pendidikan?
·         Apa motivasi yang mendasari guru untuk mengajar?
·         Bagaimana sudut pandang ibu sebagai guru dalam melihat peserta didik?
·         Apa filosofi guru dalam mengajar?
·         Apa pendekatan yang dilakukan dalam mengajar?

I.3. Manfaat
§  Memberikan sumbangan pikiran bagi para guru-guru dan para mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah pedagogi
§  Sebagai bahan referensi untuk pengajaran

BAB II
HASIL WAWANCARA

II. 1. Identitas Guru
v  Nama                  : N. P
v  Sertifikasi           : Sudah (1999)
v  Lama Mengajar  : 15 Tahun
v  Jabatan               : Guru TK

II. 2. Keterangan Wawancara
Ø  Tempat   : Ruang Kelas TK. B (TK. Amanah)
Ø  Tanggal  : Kamis, 27 Maret 2014
Ø  Waktu    : 11.15 WIB

II. 3. Hasil Wawancara
·       Bagaimana pandangan guru tentang pendidikan?
Pendidikan sekarang sudah banyak mengalami perubahan dari pendidikan zaman dulu. Kalau dulu, media yang digunakan dalam proses pembelajaran sangat sedikit sehingga sulit untuk memberikan contoh aplikatif kepada siswa, tapi sekarang media yang bisa digunakan sudah sangat banyak sehingga membantu kami memberikan contoh kepada siswa. Jadi tidak hanya sekedar teori yang bisa membuat siswa jenuh dan bosan. Apalagi anak TK, dia harus didorong supaya bisa berimajinasi terhadap apa yang para guru katakan, si anak tidak menjadi anak yang pasif.

Menurut ibu masih adakah yang perlu ditingkatkan dalam system pendidikan di Indonesia?
Sejauh ini sih saya melihatnya cukup biak, tetapi ada beberapa hal lagi yang masih perlu ditingkatkan untuk lebih memajukan pendidikan yang ada di Indonesia, misalnya seperti cara mengajar yang lebih baik, sarana dan prasarana yang lebih baik, dan kurikulum yang lebih baik lagi tentunya.

·         Apa motivasi yang mendasari guru untuk mengajar?
Sebenarnya dulu, tidak ada sedikitpun terlintas di pikiran ibu untuk menjadi seorang guru, apalagi guru TK. Tapi karena lingkungan ibu banyak sekali anak-anak kecil dan mereka sangat lucu-lucu. Sewaktu ibu mendekati mereka, banyak sekali pertanyaan yang mereka berikan sampai ibu kewalahan menjawabnya. Dari situlah ibu berpikir kalau anak-anak itu mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi sehingga dibutuhkan orang-orang yang dapat menjawab rasa ingin tahu mereka sehingga diharapkan mereka dapat menjadi anak yang cerdas suatu hari nanti.  Selain itu juga karena ibu senang dengan anak-anak kecil, dunia anak kecil sangat menyenangkan.

Apa ibu tidak merasa menyesal menjadi seorang pengajar?
Tentu tidak, karena seperti yang telah saya bilang tadi kalau dunia anak-anak itu menyenangkan dan mereka sangat lucu. Jadi walaupun awalnya saya tidak berminat menjadi seorang pengajar, tetapi setelah masuk kedalam dunia anak-anak saya merasa sangat nyaman dan bahkan berpikir kalau Tuhan sudah sangat baik menentukan bahwa saya harus selalu berada disekitar anak-anak kecil.

·        Bagaimana sudut pandang ibu sebagai guru dalam melihat peserta didik?
Siswa disini termasuk anak-anak yang bisa diarahkan dalam arti mau untuk mendengarkan guru ketika guru sedang bicara. Siswa – siswanya juga ada yang cepat tanggap dan ada yang lama. Sehingga kami para guru harus selalu memantau bagaimana perkembangan para siswa tadi dan berusaha untuk membuat mereka lebih baik lagi. Siswa sekarang lebih aktif dari pada siswa zaman dahulu yang cenderung pasif. Mungkin karena sudah banyak informasi yang bisa mereka lihat dan dapatkan karena perkembangan teknologi yang semakin canggih. Tetapi jangan dilupakan bahwa semua yang canggih-canggih itu mempunyai dampak negatif, sehingga kami para guru serta orang tua harus selalu memantau aktivitas apa yang dilakukan anak. Selain itu para guru juga harus selalu sabar dan bersikap ramah pada siswa agar para siswa merasa senang dalam proses belajarnya.

·        Apa filosofi guru dalam mengajar?
Harus mampu membuat anak mengerti apa yang dipelajarinya dan dapat ia terapkan dalam kehidupan sehari-harinya dengan perasaan ceria/senang. Sehingga dia datang kesekolah bukan hanya sekedar untuk bertemu teman-temannya dan bermain-main saja tetapi harus ada ilmu yang dibawanya pulang tetapi tetap dalam perasaan yang ceria/senang.

·        Apa pendekatan yang dilakukan dalam mengajar?
Kalo saya pribadi sih lebih memusatkan pada siswa, jadi siswa saya berikan sedikit penjelasan dan contoh kemudian mereka mengerjakan sendiri apa yang telah saya perintahkan untuk mereka. Saya membiarkan para siswa untuk berimajinasi dan berpikir kreatif tentang suatu permasalah yang akan mereka hadapi.

Adakah hal-hal lain yang ibu sampaikan?
Ya, saya hanya sekedar mengingatkan kepada para guru, khususnya guru TK agar selalu sabar dalam menghadapi anak didiknya, jangan merasa kalau mereka hanya anak-anak, karena sebenarnya jika mereka mampu kita didik dengan baik mereka dapat menjadi anak yang cerdas dan dapat dibanggakan oleh orang tua. Kepada orang tua juga harus selalu memperhatikan anaknya, jangan menganggap bahwa ilmu yang diberikan di sekolah sudah cukup, mereka harus selalu diberikan ilmu dirumah agar lebih pandai.

BAB III
PEMBAHASAN

III.1. Seni dan Ilmu mengajar
    Mengajar merupakan seni dalam menyampaikan bahan ajar kepada para siswa menggunakan media di situasi tertentu. Seni mengajar terlihat saat terjadinya interaksi antara siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Kegiatan pengajaran yang baik menuntut guru yang baik agar seluruh program pembelajaran dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan. Ada beberapa contoh yang menggambarkan sosok guru yang baik:
-        Mengetahui seluruh siswanya
-        Menyapa siswanya secara menyenangkan
-        Memainkan peran berbeda pada situasi yang berbeda
-        Menceritakan kebenaran yang sebenarnya kepada siswa
-        Bersikap ramah dan sabar dalam menghadapi siswa
     Ibu N.P bersikap ramah dan sabar dalam menghadapi siswanya yang aktif dalam proses pembelajaran, sesekali ada anak yang bertanya dan disusul dengan pertanyaan lain dari teman-temannya.

III. 2. Mengajar, Ahli Pedagogi, dan Paradigma Belajar
    Mengajar adalah tindakan menyampaikan informasi, pengalaman, serta pengetahuan kepada anak didik agar mereka memahami sesuai tujuan yang mereka inginkan. Pengajaran adalah semua proses tindakan yang terjadi dalam kerangka kegiatan mengajar. Kegiatan mengajar yang diharapkan adalah kegiatan akademik yang mampu memotivasi siswa belajar secara berkelanjutan berkaitan dengan bagaimana yang mereka rasakan dan pikirkan. Berdasarkan hal tersebut diatas , guru dengan kemampuan mengajar baik memiliki karakteristik sebagai berikut:
a.       Keahlian pokok
b.      Ahli pedagogis
c.       Komunikasi yang unggul
d.      Mentor yang berpusat pada siswa
e.       Asesor yang sistematis dan berkelanjutan
     Ibu N.P mampu membuat siswa belajar berkelanjutan karena dia menekankan bahwa setiap anak harus mampu mengerti apa yang dipelajarinya dengan melihat contoh-contoh yang telah diberikan kemudian mengaplikasikannya kedalam kehidupannya sehari-hari tetapi tetap dalam kondisi yang ceria.

III. 3. Guru Frustasi dan Guru yang Baik
    Beberapa guru disekolah mungkin merasakan frustasi yang luar biasa ketika dihadapkan masalah yang selalu dianggapnya sebagai bencana, sehingga tak jarang pula sikap mereka yang tidak bersahabat membuat para siswa juga merasakan frustasi dengan ada hadinya guru tersebut. Berikut adalah ciri-cirinya:
-          Pandangan negatif terhadap proses pembelajaran
-          Sibuk bekerja dan kurang varietas dalam keals
-          Congkak
-          Kurang pengetahuan
-          Tidak mengenal dan memahami siswanya
-          Enggan untuk menjawab pertanyaan siswa
-          Apati
    Sedangkan terdapat pula guru yang sangat diharapkan para siswa untuk membantu mereka dalam kegiatan belajar-mengajar. Marie F. Hasset berpendapat bahwa kualita guru tergantung dari konten, teknik, dan prestasi. Ciri-cirinya:
-          Punya kesadaran akan tujuan
-          Punya harapan agar siswanya berhasil
-          Toleransi ambiguitas
-          Etc

10 Kualitas Guru yang Baik
a.       Confidence yaitu keyakinan terhadap diri sendiri
Ibu N.P terlihat sangat percaya diri saat mengajar, tidak merasa canggung atau malu
b.      Patience yaitu kesabaran
Ibu N.P adalah seorang guru yang sabar, bahkan dia tidak pernah memarahi siswanya sekalipun siswanya melawan.
c.       True Companssion for their students yaitu memiliki rasa kasih sayang
Ibu N.P mengatakan bahwa ia sangat menyukai anak-anak dan sangat mengasihi sehingga ia mau menjadi seorang guru TK.
d.      Understanding yaitu memahami siswa
Ibu N.P sangan mengenal nama satu-satu dari anak sekolah lain bahkan teman sekerjanya. Sehingga ia sangat memahami bagaimana siswanya dan apa yang seharusnya dan yang tidak seharusnya dilakukan pada siswanya
e.       The ability to look at life in a different way and to explain a topic in a different way yaitu kemampuan melihat dunia dengan cara yang berbeda
Bila kebanyakan guru menganggap bahwa semua anak sama saja, ibu N.P tidak demikian. Dia mengatakan anak-anak tersebut memiliki potensi untuk menjadi sesuatu  yang dapat dibanggakan orang tua jika dibimbing dan diarahkan dengan benar.
f.       Dedication to excellence yaitu dedikasi untuk keunggulan
Ibu N.P selalu ingin siswanya berprestasi di dalam sekolah maupun diluar sekolah, karena itu ia selalu aktif mencari tahu kegiatan apa yang dapat diikuti oleh siswanya seperti lomba tari atau lomba menyanyi
g.      Unwavering support yaitu selalu memberikan dukungan
Ibu N.P tidak pernah berhenti dalam memberikan dukungan kepada semua siswanya agar selalu menjadi yang lebih baik lagi. Baik dalam akademis maupun kehidupan sosial 
h.      Willingness to help student achieve yaitu kesediaan membantu siswa mencapai prestasi
Sudah terlihat jelas bahwa ibu N.P selalu ingin menjadikan siswa-siswanya sebagai anak yang dapat membanggakan kedua orang tua bahkan negaranya. Ibu N.P akan selalu membantu siswa untuk mencapai itu
i.        Pride in student’s accomplishments yaitu bangga atas prestasi siswanya
Bila siswanya mendapatkan prestasi tentu ibu N.P sangat merasa senang, karena ia apa yang dipikirkannya tentang siswa-siswanya sesuai dengan apa yang diharapkannya dan segala usaha yang dilakukannya juga tidak sia-sia
j.        Passion for life yaitu bergairah dalam menjalani hidup
Dari data yang diperoleh bahwa ibu N.P sangat nyaman dengan kegiatan yang ia lakukan, terbukti sudah 15 tahun ia mengajar sebagai guru TK. Hal ini menunjukkan bahwa ia sangat bergairah/bersemangat dalam menjalani kehidupannya yaitu sebagai guru TK

III. 4. Pedagogi Tradisional dan Modern
   Pedagogi bermakna suatu studi tentang bagaimana menjadi guru. Guru berusaha untuk memahami bahan ajar, mengenali siswa, dan menentukan cara mengajarnya. Pedagogi Tradisional merupakan sesuatu yang sulit untuk diungkap karena masih terjadi perdebatan didalamnya. Sementara Pedagogi Modern mengacu pada sejauh mana guru mampu berada dibelakang muridnya sebagai orang yang membina bukan orang yang selalu mengajari. Hal ini sesuai dengan karakteristik pedagogi yaitu:
-         Pengajaran (teaching)
-         Belajar (Learning)
-    Hubungan mengajar dan belajar dengan segala faktor yang mempengaruhi
-       Hubungan mengajar dan belajar berkaitan dengan semua peraturan
    Pedagogi yang efektif selalu menggabungkan alternatuf strategi pembelajaran yang mendukung keterlibatan intelektual, memiliki hubungan dengan dunia luas, lingkungan kelas yang kondusif, dan pengakuan atas perbedaan penerapannya pada semua pelajaran.
  Ibu N.P berusaha untuk selalu mengajarkan kepada muridnya untuk selalu bekreativitas dan berpikir kreatif untuk memecahkan masalah yang dihadapo. Dia hanya berusaha membantu siswa, tetapi tidak bersifat mengajari. Sehingga siswa merasa termotivasi untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapinya.

BAB IV
KESIMPULAN

Ø  Ibu N.P termasuk dalam guru yang baik menurut Top 10 kualitas guru yang baik (Darnim, 2013)
Ø  Terlihat bahwa Ibu N.P sangat menikmati perannya sebagai guru TK selama 15 tahun terakhir karena dia menganggap kalau dunia anak-anak adalah dunia yang menyenangkan
Ø  Ibu N.P melihat pendidikan sekarang berkembang dari pendidikan dulu. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya media yang dapat digunakan untuk memberikan contoh aplikatif kepada siswa, sedangkan zaman dulu tidak ada
Ø  Motivasi ibu N.P menjadi guru adalah karena ia suka pada anak kecil dan ingin membuat anak kecil yang lucu-lucu berubah menjadi anak yang dapat dibanggakan oleh kedua orang tuanaya
Ø  Filosofi ibu N.P dalam mengajar adalah bahwa setiap anak harus mengerti apa yang telah diajarkannya dan harus mampu mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari
Ø  Pendekatan belajar yang dilakukan ibu N.P adalah pendekatan yang memusatkan pada siswa, sehingga guru adalah orang yang hanya mendampingi dan membina. Siswalah yang menyelesaikan sendiri masalah apa yang sedang dihadapinya

BAB V
SARAN
Untuk peneliti:
·         Tentukan orang yang tepat untuk dijadikan narasumber dalam wawancara (sebaiknya yang sudah sertifikasi)
·         Pahami apa yang ingin ditanyakan agar narasumber tidak bingung dengan apa yang ingin kita tanyakan
·         Catat semua hasil yang didapat dari narasumber, jangan ada data yang dibuang/ dilewatkan

Untuk guru:
·         Guru harus selalu bersikap sabar dan ramah dalam menghadapi siswa (terutama anak TK)
·         Guru harus dapat menjadi contoh yang baik dalam setiap proses pembelajaran
·         Sebaiknya guru dapat mencapai Top 10 dari kualitas yang diharapkan

Untuk sekolah dan pemerintah:
·         Kesejahteraan guru harus selalu ditingkatkan agar hasil yang diinginkan dapat tercapai seperti yang diharapkan
·         Perhatikan faktor eksternal yang dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar anak seperti gaya mengajar guru, saran dan prasarana, dan lain-lain

Daftar Pustaka
    Danim, S.  & Khairil. 2013. Pedagogi, Andragogi, dan Heutagogi. Bandung : Alfabeta



Sabtu, 05 April 2014

Tugas Kelompok Pedagogi

Oleh Kelompok 4

LAILI ISRAMI                    (11-020)
AJENG DIAH ANDHINI   (11-024)
ZULFA DZATAROHMAH (11-108)
NADYA INDAH                  (12-006)


BAB I
LATAR BELAKANG

Kita hidup di zaman globalisasi ketika semua informasi dapat diakses dengan mudah oleh siapa saja. Pekerjaan juga dapat terselesaikan dengan cepat berkat kecanggihan teknologi. Selain itu kompetensi yang dimiliki individu terkait teknologi juga sangat dibutuhkan. Bahkan, fakta dilapangan banyak anak-anak usia sekolah dasar telah menggunakan gadget canggih. Kurikulum di sekolah juga telah memasukkan pelajaran teknologi informasi termasuk praktek langsung menggunakan komputer di laboraturium. Teknologi sendiri berarti keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Contoh dari teknologi disini seperti laptop, handphone, tablet, dan banyak lagi. Tetapi kelompok hanya fokus pada teknologi berbasis laptop atau personal computer (PC).
Karena kebutuhan teknologi yang mendesak pada anak, maka dari itu kami ingin mengenalkan tentang laptop/PC dan Ms. Word. Karena Ms. Word adalah aplikasi kemampuan dasar yang harus dikuasai dalam program Ms. Office. Kami disini ingin mengajarkan dengan  metode pedagogi, dimana kami membimbing anak-anak tersebut dalam mengoprasikan laptop/PC secara umum.

a.    Komunitas: Anak-anak Desa Karang Rejo

·         Jumlah anak                               5 orang
·         Background pendidikan anak Sekolah Dasar (SD)
·         Kebutuhan anak                     :
-          Mengenal  tentang teknologi (laptop/PC)
-          Dapat menggunakan teknologi (laptop/PC)
b.    Waktu
·         Jumlah pertemuan            : 3 kali pertemuan
·         Waktu setiap pertemuan  : Pukul 17.00 WIB - 18.00 WIB (60 menit)
c.    Setting Tempat
·         Lokasi                              Dteras belakang rumah salah satu anak
·         Fasilitas yang digunakan    :
-          Laptop (5 buah)
-          Charger
-          Meja
-          Kertas
-          Alat tulis (pulpen, pensil)
·         Lay out ruangan
-          Teras berada di belakang rumah di mana terdapat halaman yang luas di belakangnya dengan berbagai macam tanaman tumbuh. Seperti bunga, pohon, dan rumput hijau. Ubin lantai terbuat dari keramik berwarna hitam dan meja yang terbuat dari kayu.
-          Posisi duduk peserta didik berada disebelah pengajar.  Dengan laptop diatas meja dan berada di depan masing-masing peserta didik.
  
BAB II
KONSEP RANCANGAN BELAJAR

A.  Pembagian Sekuen Pembelajaran
1. Pertemuan pertama, Senin, 31 Maret 2014 
·         Pendahuluan/ Perkenalan  (10 Menit)
-          Mengucapkan selamat sore
-          Memperkenalkan diri setiap anggota kelompok
-          Menanyakan kabar hari ini
-          Perkenalan pada masing-masing peserta didik
-          Menanyakan kegiatan apa yang dihabiskan selama hari libur

·         Isi (40 menit)
-          Materi: Pengenalan laptop/PC
ü  Menunjukkan cara menghidupkan laptop/PC
ü  Menunjukkan aplikasi umum  yang terdapat di laptop/PC seperti games, word, excel, chrome, mozilla dan lain lain

·         Penutup (10 Menit)
-          Menanyakan kembali apa saja yang telah diajarkan atau diberitahu kepada peserta didik
-          Memberikan snack berupa wafer kepada seluruh peserta didik
-          Mengucapkan selamat sore dan selamat beristirahat

2. Pertemuan kedua, Selasa, 1 April 2014 
·         Pendahuluan/ Perkenalan (10 Menit)
-          Mengucapkan selamat sore
-          Menanyakan kabar hari ini
-          Menanyakan kegiatan di sekolah tadi

·         Isi (40 menit)
-          Materi: Pengenalan Ms.Word
ü  Secara singkat menggulang materi yang telah diberikan pada hari sebelumnya
ü  Mengajari cara mengetik, pengenalan toolbar yang ada pada program Ms.Word
ü  Menyuruh seluruh peserta didik untuk mengikuti instruksi yang diberikan pengajar

·         Penutup (10 Menit)
-          Menanyakan kembali apa saja yang telah diajarkan atau diberitahu kepada peserta didik
-          Memberikan snack berupa wafer kepada seluruh peserta didik
-          Mengucapkan selamat sore dan selamat beristirahat.

3. Pertemuan ketiga, Rabu 2 April 2014 
·         Pendahuluan/ Perkenalan (10 Menit)
-          Mengucapkan selamat sore
-          Menanyakan kabar hari ini
-          Menanyakan kegiatan di sekolah tadi 

·         Isi (40 menit)
-          Materi: Pengenalan Ms.Word
ü  Mengajarkan cara membuat tabel di Ms. Word
ü  Mengajarkan peserta didik membuat data menggunakan tabel.
ü  Meminta mereka membuat sendiri data menggunakan tabel (misalnya nama, tanggal lahir, alamat, dan lain-lain) 

·         Penutup (10 Menit)
-      Melakukan review kepada peserta didik mulai dari pertemuan pertama hingga pertemuan terakhir
-      Memberikan kenang-kenangan berupa alat-alat tulis kepada seluruh peserta didik
-      Mengucapkan kata-kata perpisahan dan terima kasih kepada peserta didik
-      Mengucapkan selamat sore dan selamat beristirahat

B.  Pembagian Tugas Kelompok
1.      Pertemuan pertama
w  Pengajar 1       : Ajeng Diah Andhini
w  Pengajar 2       : Zulfa Dzatarohmah
w  Pengajar 3       : Laili Isrami
w  Observer         : Nadya Indah

2.      Pertemuan kedua
w  Pengajar 1       : Zulfa Dzatarohmah
w  Pengajar 2       : Nadya Indah
w  Pengajar 3       : Laili Isrami
w  Observer         : Ajeng Diah Andhini

3.      Pertemuan ketiga
w  Pengajar 1       : Laili Isrami
w  Pengajar 2       : Ajeng Diah Andhini
w  Pengajar 3       Nadya Indah
w  Observer         : Zulfa Dzatarohmah

C.  Alat Bantu yang Digunakan
1.      Laptop  
2.      Kertas
3.      Alat tulis

BAB III
PROSES PEMBELAJARAN

A.SKENARIO
1.Pertemuan Pertama
Membuka kelas dengan menyapa dan mengucapkan selamat sore. kemudian memperkenalkan diri kepada peserta didik. Selanjutnya peserta didik diminta untuk memperkenalkan diri mereka masing-maisng. Lalu, pengajar bertanya kepada beberapa peserta didik kegiatan apa yang dilakukan selama hari libur iniPengajar lalu mengeluarkan laptop dan meletakkannya diatas meja di depan masing-masing peserta didik yang duduk di atas lantai Pelajaran dimulai dengan membuka laptop dan menunjukkan kepada mereka cara menghidupkannya. Selanjutnya,  pengajar akan mengenalkan aplikasi apa saja yang ada di dalam laptop. Akhirnya peserta didik diminta untuk mengemukakan apa saja yang telah diajarkan oleh pengajar. Setelah satu persatu peserta didik mengemukakan pendapatnya, maka para pengajar memberikan snack berupa wafer kepada masing-masing peserta didik. Dan seluruh pengajar mengucapkan terima kasih dan selamat sore pada peserta didik. Pertemuan selesai.

2.Pertemuan Kedua
Membuka kelas dengan menyapa dan mengucapkan selamat sore . Lalu, pengajar bertanya kepada beberapa peserta didik bagaimana kegiatan mereka di sekolahPengajar lalu mengeluarkan laptop dan  meletakkannya di atas meja di depan masing-masing peserta didik yang duduk di atas lantai Pelajaran dimulai dengan membuka laptop dan menyuruh peserta didik untuk menghidupkan laptopnya dan mengajarkan cara mengoperasikan Ms.Word. Selanjutnya pengajar akan mengenalkan toolbar yang ada di Ms. Word beserta fungsinya. Lalu peserta didik diajarkan cara mengetik di Ms. Word dengan memberikan kertas berisi tulisan yang akan diketik. Pertemuan diakhiri dengan menanyakan isi materi yang telah diberikan lalu memberikan snack berupa wafer kepada masing-masing peserta didik. Pertemuan hari kedua selesai.

3.Pertemuan Ketiga
Membuka kelas dengan menyapa dan mengucapkan selamat sore . Lalu, pengajar bertanya kepada beberapa peserta didik bagaimana kegiatan mereka di sekolahPengajar lalu mengeluarkan laptop dan  meletakkannya diatas meja di depan masing-masing peserta didik yang duduk diatas lantai. Lalu pengajar akan meminta pesera didik membuka laman Ms.Word dan mengajarkan cara membuat tabel menggunakan Ms.Word. Pengajar juga menunjukkan cara mengisi data dengan tabel yang telah dibuat oleh peserta didik dan meminta mereka membuat datanya sendiri seperti nama peserta didik, tempat tanggal lahir dan lain-lain. Pertemuan diakhiri dengan melakukan review terlebih dahulu kepada peserta didik mengenai isi materi yang telah diajarkan selama 3 pertemuan. Lalu, pengajar beserta observer mengucapkan terima kasih atas kehadiran perserta didik dan membagikan cenderamata kepada masing-masing peserta didik.

B. OBJEK OBSERVASI

1. Komunikasi
·         Pertemuan pertama, pembukaan dibawakan oleh Laili dimana ia melakukan salam kenal dengan berdiri di depan ruangan yaitu tepat berada di depan teras belakang rumah. Laili menyapa kelima anak dengan senyuman dan menyampaikan tujuan pertemuan dengan suara keras. Laili turut memperkenalkan dua pengajar lainnya dan observer. Selanjutnya ia menanyakan nama setiap anak dengan mendatangi posisi duduk mereka dan menurunkan postur tubuh sehingga sejajar dengan tinggi anak-anak tersebut. Laili juga berjabat tangan dengan mereka saat mereka menyebutkan nama serta memuji keindahan nama mereka seperti azzizah, andine, salsabila, denisa dan afifah. Laili juga memberikan lelucon yang membuat seisi ruangan tertawa. Bersama Ajeng dan Zulfa, mereka meminta kelima adik untuk duduk terpisah sambil terus bercengkrama dengan mereka hingga akhirnya memulai proses belajar. Ketiga pengajar melakukan rotasi kepada kelima anak setelah memberikan bahan ajar pertama. Selanjutnya, setiap anak dengan pengajar akan berdiskusi mengenai materi dengan suara pelan dikarenakan posisi duduk yang sejajar dengan anak lainnya yang menerima materi yang sama dengan pengajar lainnya. Apabila anak belum mengerti maka pengajar mengulangi materi, mempraktekannya dan menambahkan kata penyemangat seperti “ ayo, kakak pasti bisa..” “ ini mudah kok, dicoba dulu..” dan “ wah..pinter yaa” “ cantiknya..” dan “ bagus sekali..”. di akhir pertemuan setiap pengajar juga mengucapkan kata terima kasih dengan senyuman dan berkata “ besok kita ulang lagi yah.. ayo semangat..”

·         Pertemuan kedua, sama dengan pertemuan pertama dibuka dengan sapaan dan senyuman serta canda dari pengajar. Ajeng , Zulfa, Laili dan Nadya kini langsung berada diantara posisi duduk kelima anak. Sebelum memulai materi baru, setiap pengajar menanyakan kepada anak didiknya mengenai materi yang telah diajarkan sebelumnya. Posisi duduk mengahadap ke anak dan menyamping dari laptop. Sambil menunggu jawaban dari anak. Pengajar memberikan clue dengan menunjuk papan keyboard dan tertawa apabila anak berhasil mengingat dan mengatakan “ hebat kakak..” “ nah gitu dong..” . Karena materi pertemuan kedua ada mengetik karangan. Jadi pengajar hanya duduk di sebelah anak sambil sesekali mengkoreksi apabila ada kata yang terlewat dengan mengatakan “ itu ada yang salah kayaknya kak..” atau “ kamu yakin itu udah bener tulisannya ?”  dan tersenyum menatap anak dan membantu menunjukkan kata yang salah pada monitor. Pengajar juga sesekali mengusap bahu anak.

·         Pertemuan terakhir, anak yang mampu mengikuti materi menerima pujian seperti “ bagus..” “ pintarnya adik kakak..” dan apabila respon yang diberikan kurang lengkap atau salah akan menerima perkataan seperti “ kamu yakin? Coba diingat-ingat lagi..” dan “ sepertinya gak kayak gitu deh..” dari pengajar.  Saat pertemuan berakhir. Masing-masing pengajar mengucapkan terima kasih dengan memeluk dan berjabat tangan dengan kelima anak.

2.    Respon Audiens
         Di pertemuan awal, anak masih diam dan menjawab apa yang ditanya seadanya. Dari kelima anak, semuanya responsif.  Salah satu anak bernama afifah bersuara sangat kecil sehingga pengajar harus berkali-kali memintanya mengulangi jawaban karena tidak kedengaran. Namun, keseluruhan anak mampu menguasai materi dengan cepat walaupun ada kesalahan yang membuat materi harus kembali diulang. Mereka juga bertanya kembali apabila masih belum mengerti penjelasan dari pengajar. Mereka juga mau menceritakan pengalaman belajar di sekolah pada masing-masing pengajar. Tertawa mendengar lelucon dari pengajar dan tersenyum apabila pengajar tersenyum pada mereka. Bahkan ketika pengajar menyatakan “ kayaknya belum bener deh, coba diinget lagi caranya..” anak tersebut langsung mengulangi dan tersenyum karena menyadari kesalahannya. Tidak ada wajah dengan kening berkerut dan bibir mengerucut pada kelima anak tersebut. Terlebih ketika di akhir pertemuan mereka menerima snack. Mereka mengucapkan terima kasih dengan suara keras dan bergumam “ yeee...” dan tersenyum kepada pengajar. 


BAB IV
EVALUASI

Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyebutkan bahwa yang dimaksud 'guru' adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Kompetensi Pedagogik merupakan bagian yang tak terpisahkan dari empat kompetensi utama yang harus dimiliki seorang guru, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Kompetensi Pedagogik yaitu kemampuan seorang guru dalam mengelola proses pembelajaran peserta didik.
Tanggung jawab pendidik, praktisi, guru, akademisi atau pemangku kepentingan makin berubah dan meluas lingkupnya, karena harus berpartisipasi aktif untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Memperluas mandat pendidik membutuhkan kebijakan proaktif yang bertujuan pada redistribusi fleksibel peran mereka di sekolah dan ruang kelas, bukan lagi berangkat dari model mengajar dan belajar dalam makna transmisi sempit. Di sisi lain, sekolah dan guru makin membutuhkan sebuah visi kurikulum yang terbuka.
Pengajaran yang kelompok lakukan tidak informal karena tidak dilaksanakan di lembaga pendidikan formal seperti taman kanak-kanak sekolah dasar dan sebagainya. Namun, mengajar tidak hanya dapat dilakukan di tempat dengan fasilitas sangat memadai seperti ruang kelas, meja dan kursi guru maupun meja dan kursi murid apalagi papan tulis. Sesuai dengan pengertian mengajar dalam buku  karangan Sudarwan Danim yaitu seni dan ilmu mentransformasikan bahan ajar kepada peserta didik pada situasi tertentu dan dengan menggunakan media tertentu. Terbukti dari pengertian tersebut bahwa mengajar dapat dilakukan dimana pun, kapan pun dan menggunakan media apa saja. Yang terpenting adalah komunikasi dua arah yang tercipta diantara pengajar dan subjek yang diberikan pengajaran. Dari sini, muncul pedagogi yang memiliki berbagai pengertian sesuai dengan pendekatannya. Pertama, kami akan membahas keseluruhan proses mengajar ini. Pengajaran yang kami lakukan mengunakan teknik pedagogi dikarenakan proses pembejarannya menggunakan prinsip-prinsip pedagogi seperti gaya belajar masih bergantung pada pengajar atau dependen. Kelima anak masih berpatok kepada apa yang dikatakan oleh pengajar mengenai suatu informasi. Mereka juga masih dibawah kontrol pengajar walaupun bukan sebagai rekening bank yaitu istilah yang digunakan dalam pedagogi apabila peserta didik hanya menjadi pendengar dan bersiap untuk dimasukkan informasi apa saja oleh pengajar.
 Selain itu,  mengasumsikan peserta didik tidak memiliki informasi maupun pengalaman terkait materi sebelum diajarkan. Ini terlihat ketika anak ternyata belum pernah praktek langsung cara mengetik atau pengoperasian komputer lainnya. dan pengajar merupakan sumber utama yang memberikan ide dan contoh. Tujuan pembelajaran juga telah ditentukan sebelumnya yaitu anak atau peserta didik mampu mengoperasikan komputer, program Ms word dasar, mengetik dan membuat tabel kerja di Ms. Word.  Namun, proses pembelajaran ini menggunakan konsep learning by doing yang dipopulerkan oleh Calestin freinet. Dimana peserta didik diberikan contoh cara mengoperasikan atau praktik langsung setelah diberikan pengarahan teoritis terlebih dahulu. Disini anak akan belajar lebih mudah karena mempraktekkan langsung informasi yang ia peroleh. Salah satu esensi pedagogi menurut Freinet adalah pedagogi kerja yaitu siswa belajar dengan membuat produk yang berguna atau menyediakan layanan yang bermanfaat. Pada kegiatan pengajaran kami, anak membuat tabel yang berisi jadwal pelajaran atau jadwal les mereka. Dibuat semenarik mungkin sehingga anak tertarik dan menggunakan tabel tersebut untuk memudahkan kehidupan sehari-hari mereka khususnya untuk keperluan pendidikan.
Ini semua sesuai dengan latar belakang yang menyatakan bahwa kita hidup di zaman globalisasi ketika semua informasi dapat diakses dengan mudah oleh siapa saja. Pekerjaan juga dapat terselesaikan dengan cepat berkat kecanggihan teknologi. Selain itu kompetensi yang dimiliki individu terkait teknologi juga sangat dibutuhkan. Bahkan, fakta dilapangan banyak anak-anak usia sekolah dasar telah menggunakan gadget canggih. Kurikulum di sekolah juga telah memasukkan pelajaran teknologi informasi termasuk praktek langsung menggunakan komputer di laboraturium. Teknologi sendiri berarti keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Contoh dari teknologi disini seperti laptop, handphone, tablet, dan banyak lagi. Tetapi kelompok hanya fokus pada teknologi berbasis laptop atau personal computer (PC).
Selanjutnya, pengajaran kami bersifat pedagogis karena dilaksanakan secara terus menerus. Danilov ( 1978 ) mendefinisikan istilah pedagogis sebagai proses interaksi terus-menerus dan saling berasimilasi antara pengetahuan ilmiah dan pengembangan siswa. Asimilasi pengetahuan oleh siswa berkaitan dengan antusiasme mereka untuk mengetahui informasi baru yang diberikan. Hal ini terlihat dari observasi dimana anak menanyakan kembali informasi secara mendetail apabila penjelasan yang disampaikan sebelumnya tidak jelas. Anak juga aktif saat diminta mengulangi materi yang telah diberikan. Disini juga terdapat aspek pedagogi transformatif dimana proses belajar seharusnya tidak boleh membatasi siswa dalam merespon sesuatu terkait bahan ajar. Pengajar memberikan kesempatan sebesar-besarnya kepada peserta didik untuk bertanya dan pengajar akan menjawab secara komprehensif. Selain itu tanggapan berupa pujian terhadap respon yang mereka berikan juga tidak terlewatkan.
Terlihat juga dari objek observasi yang berupa komunikasi pada hari pertama pertemuan dimana ketiga pengajar melakukan rotasi kepada kelima anak setelah memberikan bahan ajar pertama. Selanjutnya, setiap anak dengan pengajar akan berdiskusi mengenai materi dengan suara pelan dikarenakan posisi duduk yang sejajar dengan anak lainnya yang menerima materi yang sama dengan pengajar lainnya. Apabila anak belum mengerti maka pengajar mengulangi materi, mempraktekannya dan menambahkan kata penyemangat seperti “ayo, kakak pasti bisa..” “ini mudah kok, dicoba dulu..” dan “wah..pinter yaa” “cantiknya..” dan “bagus sekali..”. di akhir pertemuan setiap pengajar juga mengucapkan kata terima kasih dengan senyuman dan berkata “besok kita ulang lagi yah.. ayo semangat..”. Pada hari kedua pertemuan juga terlihat komunikasi yang menggambarkan pedagogi transformatif ketika pengajar memberikan clue dengan menunjuk papan keyboard dan tertawa apabila anak berhasil mengingat dan mengatakan “hebat kakak..” “nah gitu dong..”. Begitu juga pada hari ketiga pertemuan juga yang terlihat dari pertemuan terakhir, anak yang mampu mengikuti materi menerima pujian seperti “bagus..” “pintarnya adik kakak..” dan apabila respon yang diberikan kurang lengkap atau salah akan menerima perkataan seperti “kamu yakin? Coba diingat-ingat lagi..” dan “sepertinya gak kayak gitu deh..” dari pengajar.
Ada beberapa prinsip proses pedagogis yang dikemukan Addine (2001) salah satunya adalah setiap konten yang pembelajar ambil dari sekolah harus berguna dalam kehidupan sehari-hari, kini dan kelak. Meskipun konten yang peserta didik ambil kali ini tidak diperoleh dari sekolah namun sama-sama dari pengajaran maka apa yang mereka terima yaitu cara mengoperasikan komputer tentu sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari mereka kedepannya. Mereka yang masih dibangku sekolah dasar tentu akan melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya. Oleh sebab itu bekal informasi menggunakan Ms. Word penting. Ditambah fakta bahwa mereka tidak pernah melakukan praktek pelajaran teknologi informasi di sekolahnya. Sehingga apa yang mereka terima dari proses pengajaran yang dilakukan kelompok dapat menunjang proses belajar mereka di sekolah.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa kelompok telah berhasil melaksanakan prinsip-prinsip pengajaran pedagogi baik melalui pendekatan teoritis, transformatif dan kritis. Dari kegiatan lapangan ini kelompok mengambil pembelajaran penting yaitu fleksibilitas, ilmu, karakter pengajar, audiens dan lingkungan sangat berperan penting dalam terciptanya proses pembelajaran yang tepat dan berguna sehingga menciptakan hubungan yang baik pula diantara pengajar dan peserta didik. Sesuai dengan pedagogi modern yang menyatakan bahwa teaching, learning dan hubungan antara guru dan peserta didik serta hal-hal lain yang mempengaruhi merupakan aspek penting dalam proses belajar mengajar.