Kamis, 10 April 2014

Tugas Individu - Hasil Interview dengan seorang guru dan hasil analisisnya


BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang
    Mengajar merupakan seni dalam menyampaikan bahan ajar kepada para siswa dengan menggunakan media pada waktu tertentu (Danim, 2013). Seni dalam mengajar terlihat ketika terjadi interaksi dalam proses pembelajaran.  Untuk dapat menyampaikan apa yang ingin diajarkan kepada siswa dibutuhkan seseorang yang berkompeten untuk melakukan hal tersebut. Orang tersebut sering disebut sebagai guru atau pengajar. Guru akan menentukan bagaimana proses belajar-mengajar yang akan tejadi. Oleh sebab itu, sangatlah dibutuhkan guru yang memiliki pribadi yang baik, memiliki pengetahuan yang luas, dan ketrampilan dalam melakukan interaksi dengan para siswa dalam proses belajar-mengajar.
    Pada dasarnya, setiap pembelajaran (khususnya tingkat TK) selalu menuntut kehadiran guru yang baik, ramah, dan cerdas dalam memberikan pengajaran kepada para siswanya. Guru yang baik mampu bersahabat dengan para siswa tanpa membedakan mereka kedalam golongan tertentu (misalnya, pandai atau tidak) dan bersikap ramah setiap kali para siswa bertanya panjang lebar. Mengingat bahwa usia dini merupakan usia dengan rasa ingin tahu yang tinggi, sehingga guru harus bersikap sabar dalam menjawab setiap pertanyaan yang diajukan. Selain itu diperlukan pula guru yang cerdas, maksudnya adalah guru yang mencerminkan keterpelajaran, integritas pribadi, dan kemampuan berkomunikasi yang baik dengan siswa. Dengan terpenuhinya seluruh karakteristik mengenai guru yang berkompeten diharapkan seluruh tujuan dari pendidikan dapat tercapai dengan baik dan sesuai dengan apa yang diharapkan.

I.2. Tujuan
      Wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan data sebagai dasar untuk menjawab pertanyaan berikut ini:
·         Bagaimana pandangan guru tentang pendidikan?
·         Apa motivasi yang mendasari guru untuk mengajar?
·         Bagaimana sudut pandang ibu sebagai guru dalam melihat peserta didik?
·         Apa filosofi guru dalam mengajar?
·         Apa pendekatan yang dilakukan dalam mengajar?

I.3. Manfaat
§  Memberikan sumbangan pikiran bagi para guru-guru dan para mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah pedagogi
§  Sebagai bahan referensi untuk pengajaran

BAB II
HASIL WAWANCARA

II. 1. Identitas Guru
v  Nama                  : N. P
v  Sertifikasi           : Sudah (1999)
v  Lama Mengajar  : 15 Tahun
v  Jabatan               : Guru TK

II. 2. Keterangan Wawancara
Ø  Tempat   : Ruang Kelas TK. B (TK. Amanah)
Ø  Tanggal  : Kamis, 27 Maret 2014
Ø  Waktu    : 11.15 WIB

II. 3. Hasil Wawancara
·       Bagaimana pandangan guru tentang pendidikan?
Pendidikan sekarang sudah banyak mengalami perubahan dari pendidikan zaman dulu. Kalau dulu, media yang digunakan dalam proses pembelajaran sangat sedikit sehingga sulit untuk memberikan contoh aplikatif kepada siswa, tapi sekarang media yang bisa digunakan sudah sangat banyak sehingga membantu kami memberikan contoh kepada siswa. Jadi tidak hanya sekedar teori yang bisa membuat siswa jenuh dan bosan. Apalagi anak TK, dia harus didorong supaya bisa berimajinasi terhadap apa yang para guru katakan, si anak tidak menjadi anak yang pasif.

Menurut ibu masih adakah yang perlu ditingkatkan dalam system pendidikan di Indonesia?
Sejauh ini sih saya melihatnya cukup biak, tetapi ada beberapa hal lagi yang masih perlu ditingkatkan untuk lebih memajukan pendidikan yang ada di Indonesia, misalnya seperti cara mengajar yang lebih baik, sarana dan prasarana yang lebih baik, dan kurikulum yang lebih baik lagi tentunya.

·         Apa motivasi yang mendasari guru untuk mengajar?
Sebenarnya dulu, tidak ada sedikitpun terlintas di pikiran ibu untuk menjadi seorang guru, apalagi guru TK. Tapi karena lingkungan ibu banyak sekali anak-anak kecil dan mereka sangat lucu-lucu. Sewaktu ibu mendekati mereka, banyak sekali pertanyaan yang mereka berikan sampai ibu kewalahan menjawabnya. Dari situlah ibu berpikir kalau anak-anak itu mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi sehingga dibutuhkan orang-orang yang dapat menjawab rasa ingin tahu mereka sehingga diharapkan mereka dapat menjadi anak yang cerdas suatu hari nanti.  Selain itu juga karena ibu senang dengan anak-anak kecil, dunia anak kecil sangat menyenangkan.

Apa ibu tidak merasa menyesal menjadi seorang pengajar?
Tentu tidak, karena seperti yang telah saya bilang tadi kalau dunia anak-anak itu menyenangkan dan mereka sangat lucu. Jadi walaupun awalnya saya tidak berminat menjadi seorang pengajar, tetapi setelah masuk kedalam dunia anak-anak saya merasa sangat nyaman dan bahkan berpikir kalau Tuhan sudah sangat baik menentukan bahwa saya harus selalu berada disekitar anak-anak kecil.

·        Bagaimana sudut pandang ibu sebagai guru dalam melihat peserta didik?
Siswa disini termasuk anak-anak yang bisa diarahkan dalam arti mau untuk mendengarkan guru ketika guru sedang bicara. Siswa – siswanya juga ada yang cepat tanggap dan ada yang lama. Sehingga kami para guru harus selalu memantau bagaimana perkembangan para siswa tadi dan berusaha untuk membuat mereka lebih baik lagi. Siswa sekarang lebih aktif dari pada siswa zaman dahulu yang cenderung pasif. Mungkin karena sudah banyak informasi yang bisa mereka lihat dan dapatkan karena perkembangan teknologi yang semakin canggih. Tetapi jangan dilupakan bahwa semua yang canggih-canggih itu mempunyai dampak negatif, sehingga kami para guru serta orang tua harus selalu memantau aktivitas apa yang dilakukan anak. Selain itu para guru juga harus selalu sabar dan bersikap ramah pada siswa agar para siswa merasa senang dalam proses belajarnya.

·        Apa filosofi guru dalam mengajar?
Harus mampu membuat anak mengerti apa yang dipelajarinya dan dapat ia terapkan dalam kehidupan sehari-harinya dengan perasaan ceria/senang. Sehingga dia datang kesekolah bukan hanya sekedar untuk bertemu teman-temannya dan bermain-main saja tetapi harus ada ilmu yang dibawanya pulang tetapi tetap dalam perasaan yang ceria/senang.

·        Apa pendekatan yang dilakukan dalam mengajar?
Kalo saya pribadi sih lebih memusatkan pada siswa, jadi siswa saya berikan sedikit penjelasan dan contoh kemudian mereka mengerjakan sendiri apa yang telah saya perintahkan untuk mereka. Saya membiarkan para siswa untuk berimajinasi dan berpikir kreatif tentang suatu permasalah yang akan mereka hadapi.

Adakah hal-hal lain yang ibu sampaikan?
Ya, saya hanya sekedar mengingatkan kepada para guru, khususnya guru TK agar selalu sabar dalam menghadapi anak didiknya, jangan merasa kalau mereka hanya anak-anak, karena sebenarnya jika mereka mampu kita didik dengan baik mereka dapat menjadi anak yang cerdas dan dapat dibanggakan oleh orang tua. Kepada orang tua juga harus selalu memperhatikan anaknya, jangan menganggap bahwa ilmu yang diberikan di sekolah sudah cukup, mereka harus selalu diberikan ilmu dirumah agar lebih pandai.

BAB III
PEMBAHASAN

III.1. Seni dan Ilmu mengajar
    Mengajar merupakan seni dalam menyampaikan bahan ajar kepada para siswa menggunakan media di situasi tertentu. Seni mengajar terlihat saat terjadinya interaksi antara siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Kegiatan pengajaran yang baik menuntut guru yang baik agar seluruh program pembelajaran dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan. Ada beberapa contoh yang menggambarkan sosok guru yang baik:
-        Mengetahui seluruh siswanya
-        Menyapa siswanya secara menyenangkan
-        Memainkan peran berbeda pada situasi yang berbeda
-        Menceritakan kebenaran yang sebenarnya kepada siswa
-        Bersikap ramah dan sabar dalam menghadapi siswa
     Ibu N.P bersikap ramah dan sabar dalam menghadapi siswanya yang aktif dalam proses pembelajaran, sesekali ada anak yang bertanya dan disusul dengan pertanyaan lain dari teman-temannya.

III. 2. Mengajar, Ahli Pedagogi, dan Paradigma Belajar
    Mengajar adalah tindakan menyampaikan informasi, pengalaman, serta pengetahuan kepada anak didik agar mereka memahami sesuai tujuan yang mereka inginkan. Pengajaran adalah semua proses tindakan yang terjadi dalam kerangka kegiatan mengajar. Kegiatan mengajar yang diharapkan adalah kegiatan akademik yang mampu memotivasi siswa belajar secara berkelanjutan berkaitan dengan bagaimana yang mereka rasakan dan pikirkan. Berdasarkan hal tersebut diatas , guru dengan kemampuan mengajar baik memiliki karakteristik sebagai berikut:
a.       Keahlian pokok
b.      Ahli pedagogis
c.       Komunikasi yang unggul
d.      Mentor yang berpusat pada siswa
e.       Asesor yang sistematis dan berkelanjutan
     Ibu N.P mampu membuat siswa belajar berkelanjutan karena dia menekankan bahwa setiap anak harus mampu mengerti apa yang dipelajarinya dengan melihat contoh-contoh yang telah diberikan kemudian mengaplikasikannya kedalam kehidupannya sehari-hari tetapi tetap dalam kondisi yang ceria.

III. 3. Guru Frustasi dan Guru yang Baik
    Beberapa guru disekolah mungkin merasakan frustasi yang luar biasa ketika dihadapkan masalah yang selalu dianggapnya sebagai bencana, sehingga tak jarang pula sikap mereka yang tidak bersahabat membuat para siswa juga merasakan frustasi dengan ada hadinya guru tersebut. Berikut adalah ciri-cirinya:
-          Pandangan negatif terhadap proses pembelajaran
-          Sibuk bekerja dan kurang varietas dalam keals
-          Congkak
-          Kurang pengetahuan
-          Tidak mengenal dan memahami siswanya
-          Enggan untuk menjawab pertanyaan siswa
-          Apati
    Sedangkan terdapat pula guru yang sangat diharapkan para siswa untuk membantu mereka dalam kegiatan belajar-mengajar. Marie F. Hasset berpendapat bahwa kualita guru tergantung dari konten, teknik, dan prestasi. Ciri-cirinya:
-          Punya kesadaran akan tujuan
-          Punya harapan agar siswanya berhasil
-          Toleransi ambiguitas
-          Etc

10 Kualitas Guru yang Baik
a.       Confidence yaitu keyakinan terhadap diri sendiri
Ibu N.P terlihat sangat percaya diri saat mengajar, tidak merasa canggung atau malu
b.      Patience yaitu kesabaran
Ibu N.P adalah seorang guru yang sabar, bahkan dia tidak pernah memarahi siswanya sekalipun siswanya melawan.
c.       True Companssion for their students yaitu memiliki rasa kasih sayang
Ibu N.P mengatakan bahwa ia sangat menyukai anak-anak dan sangat mengasihi sehingga ia mau menjadi seorang guru TK.
d.      Understanding yaitu memahami siswa
Ibu N.P sangan mengenal nama satu-satu dari anak sekolah lain bahkan teman sekerjanya. Sehingga ia sangat memahami bagaimana siswanya dan apa yang seharusnya dan yang tidak seharusnya dilakukan pada siswanya
e.       The ability to look at life in a different way and to explain a topic in a different way yaitu kemampuan melihat dunia dengan cara yang berbeda
Bila kebanyakan guru menganggap bahwa semua anak sama saja, ibu N.P tidak demikian. Dia mengatakan anak-anak tersebut memiliki potensi untuk menjadi sesuatu  yang dapat dibanggakan orang tua jika dibimbing dan diarahkan dengan benar.
f.       Dedication to excellence yaitu dedikasi untuk keunggulan
Ibu N.P selalu ingin siswanya berprestasi di dalam sekolah maupun diluar sekolah, karena itu ia selalu aktif mencari tahu kegiatan apa yang dapat diikuti oleh siswanya seperti lomba tari atau lomba menyanyi
g.      Unwavering support yaitu selalu memberikan dukungan
Ibu N.P tidak pernah berhenti dalam memberikan dukungan kepada semua siswanya agar selalu menjadi yang lebih baik lagi. Baik dalam akademis maupun kehidupan sosial 
h.      Willingness to help student achieve yaitu kesediaan membantu siswa mencapai prestasi
Sudah terlihat jelas bahwa ibu N.P selalu ingin menjadikan siswa-siswanya sebagai anak yang dapat membanggakan kedua orang tua bahkan negaranya. Ibu N.P akan selalu membantu siswa untuk mencapai itu
i.        Pride in student’s accomplishments yaitu bangga atas prestasi siswanya
Bila siswanya mendapatkan prestasi tentu ibu N.P sangat merasa senang, karena ia apa yang dipikirkannya tentang siswa-siswanya sesuai dengan apa yang diharapkannya dan segala usaha yang dilakukannya juga tidak sia-sia
j.        Passion for life yaitu bergairah dalam menjalani hidup
Dari data yang diperoleh bahwa ibu N.P sangat nyaman dengan kegiatan yang ia lakukan, terbukti sudah 15 tahun ia mengajar sebagai guru TK. Hal ini menunjukkan bahwa ia sangat bergairah/bersemangat dalam menjalani kehidupannya yaitu sebagai guru TK

III. 4. Pedagogi Tradisional dan Modern
   Pedagogi bermakna suatu studi tentang bagaimana menjadi guru. Guru berusaha untuk memahami bahan ajar, mengenali siswa, dan menentukan cara mengajarnya. Pedagogi Tradisional merupakan sesuatu yang sulit untuk diungkap karena masih terjadi perdebatan didalamnya. Sementara Pedagogi Modern mengacu pada sejauh mana guru mampu berada dibelakang muridnya sebagai orang yang membina bukan orang yang selalu mengajari. Hal ini sesuai dengan karakteristik pedagogi yaitu:
-         Pengajaran (teaching)
-         Belajar (Learning)
-    Hubungan mengajar dan belajar dengan segala faktor yang mempengaruhi
-       Hubungan mengajar dan belajar berkaitan dengan semua peraturan
    Pedagogi yang efektif selalu menggabungkan alternatuf strategi pembelajaran yang mendukung keterlibatan intelektual, memiliki hubungan dengan dunia luas, lingkungan kelas yang kondusif, dan pengakuan atas perbedaan penerapannya pada semua pelajaran.
  Ibu N.P berusaha untuk selalu mengajarkan kepada muridnya untuk selalu bekreativitas dan berpikir kreatif untuk memecahkan masalah yang dihadapo. Dia hanya berusaha membantu siswa, tetapi tidak bersifat mengajari. Sehingga siswa merasa termotivasi untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapinya.

BAB IV
KESIMPULAN

Ø  Ibu N.P termasuk dalam guru yang baik menurut Top 10 kualitas guru yang baik (Darnim, 2013)
Ø  Terlihat bahwa Ibu N.P sangat menikmati perannya sebagai guru TK selama 15 tahun terakhir karena dia menganggap kalau dunia anak-anak adalah dunia yang menyenangkan
Ø  Ibu N.P melihat pendidikan sekarang berkembang dari pendidikan dulu. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya media yang dapat digunakan untuk memberikan contoh aplikatif kepada siswa, sedangkan zaman dulu tidak ada
Ø  Motivasi ibu N.P menjadi guru adalah karena ia suka pada anak kecil dan ingin membuat anak kecil yang lucu-lucu berubah menjadi anak yang dapat dibanggakan oleh kedua orang tuanaya
Ø  Filosofi ibu N.P dalam mengajar adalah bahwa setiap anak harus mengerti apa yang telah diajarkannya dan harus mampu mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari
Ø  Pendekatan belajar yang dilakukan ibu N.P adalah pendekatan yang memusatkan pada siswa, sehingga guru adalah orang yang hanya mendampingi dan membina. Siswalah yang menyelesaikan sendiri masalah apa yang sedang dihadapinya

BAB V
SARAN
Untuk peneliti:
·         Tentukan orang yang tepat untuk dijadikan narasumber dalam wawancara (sebaiknya yang sudah sertifikasi)
·         Pahami apa yang ingin ditanyakan agar narasumber tidak bingung dengan apa yang ingin kita tanyakan
·         Catat semua hasil yang didapat dari narasumber, jangan ada data yang dibuang/ dilewatkan

Untuk guru:
·         Guru harus selalu bersikap sabar dan ramah dalam menghadapi siswa (terutama anak TK)
·         Guru harus dapat menjadi contoh yang baik dalam setiap proses pembelajaran
·         Sebaiknya guru dapat mencapai Top 10 dari kualitas yang diharapkan

Untuk sekolah dan pemerintah:
·         Kesejahteraan guru harus selalu ditingkatkan agar hasil yang diinginkan dapat tercapai seperti yang diharapkan
·         Perhatikan faktor eksternal yang dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar anak seperti gaya mengajar guru, saran dan prasarana, dan lain-lain

Daftar Pustaka
    Danim, S.  & Khairil. 2013. Pedagogi, Andragogi, dan Heutagogi. Bandung : Alfabeta



Tidak ada komentar:

Posting Komentar