Hari ini saya akan menceritakan pengalaman saya menggunakan
system blended learning dalam mata kuliah pendidikan di kampus psikologi USU.
Jumat, 11 mei 2012 adalah pertama kalinya kami menggunakan system blended
learning dalam menjalankan aktivitas perkuliahan. Menggabungkan system tatap
muka dan menggunakan teknologi google talk membantu kami dalam menjalankan
perkuliahan. Dimana perkuliahan dimulai dengan membuat conference satu kelas
dengan ibu dosen, IBU DINA. Kami pun mulai mengabsen dengan menggunakan
conference tersebut dan absen tertulis pun tetap berjalan karena sebagian ada
yang tidak membawa laptop. Hal positif yang bisa saya dapatkan dari system
blended learning ini ialah saya dapat berdiskusi dengan teman kelompok untuk
membahas topic yang diberikan doesn kepada kami. Selain dengan teman kelompok,
saya juga dapat berdiskusi dan berbagi informasi dengan teman lainnya melalui
GTALK. Selain dapat menghemat waktu, hal ini juga dapat menghemat penggunaan
kertas karena setiap hasil diskusi yang
didapat tidak perlu dicatat dikertas tetapi cukup disimpan dalam sebuah file. Jadi
bias sedikit menghemat kertas. Selain sisi positif ternyata blended learning
ini juga mempunyai sisi negative juga loh. Ada beberapa mahasiswa yang tidak
mempunyai laptop sehingga tidak bias mengakses Gtalk untuk berdiskusi. Walaupun
beberapa mempunyai smarthphone tetapi smartphone tersebut tidak begitu bisa
diharapkan. Masalah yang kedua adalah kualitas jaringan , sinyal yang jelek
sangat mengganggu dalam diskusi yang kami lakukan. Terkadang diskusi yang kami
lakukan terputus hanya karena ketiadaan sinyal. Seharusnya masalah jaringan
adalah hal yang perlu dibenahi agar system blended dapat berjalan lancer
seperti yang diharapkan. Karen dengan semakin canggihnya dunia teknologi
dampaknya akan sangata terasa dalam berbagai aspek termasuk dalam aspek
pendidikan. Sehingga jika jaringan kita sudah baik dan mumpuni system blended
learning pun akan bisa digunakan dan tidak ada lagi masalah yang berarti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar